Film Sablon Manual?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifyKwoS26zN4UqvSPKdmoJCZgIMWMVDC7lTiSxE0YDTYiUI_D-xNQOuDeP-iCez7XcpiTh_R83GG-V6SfVFLYsVACseUkTXeG-GnYQ0o1ubGy5bwgdmdYylu6TmL7CFHZOhOJMDr2bYqw/s72-c/film+sablon+batam.png
Apa sih Film Sablon itu?
Yang dimaksudkan Film Sablon disini bukanlah film seperti Fhotograpi/Sinema. Film Sablon itu adalah cetakan screen sablon yang sudah siap digunakan untuk menyablon setelah proess afdruk.
Adapun Fungsi dari film sablon ini untuk menghalangi
cahaya (memblok cahaya) yang masuk ketika penyinaran. Sehingga obat afdruk yang
akan bereaksi pada bagian yang terkena cahaya saja. Sehingga menghasilkan
cetakan yang sesuai dengan keinginan. Dalam membuat sablon secara manual, elemen
film sablon ini mutlak diperlukan. Tentu saja di selaraskan dengan elemen lain
yang dibutuhkan untuk mencetak sablon.
Media yang digunakan untuk pembuatan film sablon memiliki beragam jenis.
Namun yang paling penting adalah memilih film yang terbuat dari bahan
transparan dan mampu menghasilkan gambar yang hitam solid setelah di print. Bila
perlu maka disarankan untuk menggunakan film repro yang biasanya digunakan oleh
percetakan dengan mesin offset. Mengapa menggunakan film repro? Karena hasil
sablon yang menggunakan film repro memiliki hasil akhir yang konsisten, presisi,
dengan detail yang sempurna.
Selain itu ada beberapa bahan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat film
sablon, yaitu :
- Kertas HVS biasa, yang dapat dibuat transparan dengan digosok menggunakan
minyak (di lembaran baliknya, bukan pada lembar yang ada hasil printnya)
- Kertas kalkir
- Kodak trace, lembaran transparan yang dapat di print
- Repro film, merupakan jenis transparan yang umum digunakan untuk pembuatan
film sablon secara profesional
- dsb
Dengan beberapa variasi kertas tersebut anda bisa membuat film sablon sesuai
keinginan. Opsi untuk menggambar desain pada film sablon dapat menggunakan
gambar manual dengan tangan ataupun menggunakan program komputer. Bila
menggunakan cara manual yaitu menggambar dengan tangan, maka gunakan spidol
hitam pada kertas kalkir atau plasyik OPP. Sedangkan bila menggunakan program
komputer (Coreldraw, Adobe ilustrator, Freehand, Photoshop, dll) maka bisa
menggunakan kertas HVS atau mika transparan atau kertas kalkir yang dicetak
dengan print laser jet warna hitam. Bisa juga menggunakan kertas plotter atau
kertas cutting sebagai film sablon anda.
Setelah memiliki film sablon maka anda dapat memindahkan desain yang anda
miliki tersebut pada screen (kain saring). Hal ini disebut dengan proses afdruk.
Kemudian dilanjutkan dengan mencetak sablon pada media yang diinginkan seperti
kaos, spanduk, dll. Yang perlu diperhatikan dalam mencetak film sablon adalah
penggunaan tinta cetak yang dipilih. Perhatikan sifat tinta yang digunakan untuk
mencetak seperti durasi pengeringan tinta, jenis tinta yang digunakan, dan
proses tambahan yang dibutuhkan untuk mengeringkan beberapa jenis tinta
tertentu. Hal ini bertujuan agar anda tidak kecewa dengan hasil
Posting Komentar